Dalam proses pendidikan , kegiatan belajar dan mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok .jadi berhasil dan tidaknya tujuan pendidikan itu bergantung pada bagaimana proses belajar mengajar itu dijalanankan secara baik atau tidak.
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk kepada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai yang menerima pelajaran (seorang murid) sedangkan menunjuk kegiatan apa yang harus dilakukan oleh seorang guru yang menjadi pengajar.
Dimana kita tahu bahwasannya di dalam peoses belajar mengajar itu melibatkan 2 pelaku yaitu guru dan murid . Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya.
Guru bertindak sebagai pengelola proses belajar-mengajar, selaku fasilitator yang berusaha menciptakan kondisi belajar-mengajar yang efektif sehingga menciptakan situasi proses belajar-mengajar yang baik, mengembangkan bahan pembelajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan siswa memahami, menyimak dan merespon pelajaran dengan baik, religius, kreatif, berpikir kritik, menjalin kerjasama yang baik dalam kerja kelompok serta menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang harus mereka capai.
Sebagai murid mempunyai tugas belajar untuk mengumpulkan pengetahuan, penanaman konsep. penanaman kecekatan dan pembentukan sikap dan perbuatan
Kebiasaan untuk mampu mendengarkan dan memahami aspirasi siswa harus dibudayakan oleh guru sebagai organisator dalam proses belajar mengajar. Namun perlu disadari, keberhasilan dalam proses belajar mengajar dituntut peran serta siswa secara positif untuk bersama mewujudkan proses belajar mengajar yang intensif.Perlu dipahami bersama bahwa keberhasilan dalam proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh keterlibatan atau partisipasi subjek belajar secara sadar dan intens serta bersungguh-sungguh dalam setiap proses pembelajaran yang dijalaninya.
Peserta didik yang berprestasi baik, belum tentu memiliki kepribadian yang baik. Jadi penilaian itu pada hakekatnya diarahkan pada perubahan kepribadian peserta didik agar menjadi manusia susila yang cakap. Sebagai evaluator guru tidak hanya menilai produk (hasil pengajaran), tetapi juga menilai proses (jalannya pengajaran). Maka dari kedua kegiatan ini, akan mendapatkan umpan balik.